Mungkin ada yang bertanya, yang mana saya antara dua orang pada photo tersebut? Saya yakin pasti banyak yang menebak dengan benar. Ya, saya yang mengenakan coverall berwarna merah. Yang mengenakan baju loreng adalah teman baik saya. Namanya Dadang Ismail. Saat ini dia menyandang pangkat kapten dan berdinas di Kodim Kota Palembang.
Photo itu diambil saat ada latihan pemantapan batalyon Raider 212 Kodam 2 Sriwijaya pada akhir tahun 2007 yang lalu. Beliau saat itu menjabat sebagai Komandan Kompi Markas Raider 212. Jabatan yang bertanggung jawab terhadap kelancaran perlengkapan latihan, sarana latihan dan latihan pemantapannya sendiri.
Saat itu saya menjabat sebagai head of field operation pada salah satu perusahaan minyak yang ada di Sumatera Selatan. Sehingga untuk kelancaran latihan kami berdua sering berdiksusi mengenai hal-hal yang saya sebutkan diatas.
Dari beliau saya banyak mengenal istilah yang digunakan oleh militer, khususnya TNI angkatan darat,temasuk juga materi latihan dan untuk apa materi itu di pelajari. Saya juga diajak untuk menyaksikan latihan secara langsung. Masuk ke dalam perkebunan karet dan kelapa sawit pada malam hari untuk menyaksikan secara langsung kegiatan para anggota batalyon 212 itu berlatih perang. Ternyata berat sekali tugas para serdadu ini. Di dalam kebun mereka makan seadanya dari bekal yang ada. Memasak harus hati-hati karena apinya todak boleh besar dan menimbulkan asap yang banyak karena bisa mengakibatkan terlihat oleh musuh. Kasur? Jangan pernah membayangkan mereka tidur di kasur saat latihan. Mereka harus berjaga bergantian dan tidur sebentar saja dengan posisi duduk bagi mereka yang kena giliran istirahat.
Untuk meninggalkan camp dalam hutan saja ternyata ada aturannya. Tidak boleh ada sesuatu yang tertinggal yang bisa dijadikan petunjuk oleh musuh. Kalau ini sampai terjadi, mereka akan kena tindak oleh pelatihnya. Latihan ini harus bisa menggambarkan situasi perang sebenarnya.
Hanya satu jam saja saya bersama mereka dalam hutan, tangan saya sudah pada bentol semua digigit nyamuk. Belum lagi kecapekan karena berdiri terus.
Dalam hati saya bersyukur, untung saat test masuk tentara dulu saya tidak lulus..ha..ha....
Photo itu diambil saat ada latihan pemantapan batalyon Raider 212 Kodam 2 Sriwijaya pada akhir tahun 2007 yang lalu. Beliau saat itu menjabat sebagai Komandan Kompi Markas Raider 212. Jabatan yang bertanggung jawab terhadap kelancaran perlengkapan latihan, sarana latihan dan latihan pemantapannya sendiri.
Saat itu saya menjabat sebagai head of field operation pada salah satu perusahaan minyak yang ada di Sumatera Selatan. Sehingga untuk kelancaran latihan kami berdua sering berdiksusi mengenai hal-hal yang saya sebutkan diatas.
Dari beliau saya banyak mengenal istilah yang digunakan oleh militer, khususnya TNI angkatan darat,temasuk juga materi latihan dan untuk apa materi itu di pelajari. Saya juga diajak untuk menyaksikan latihan secara langsung. Masuk ke dalam perkebunan karet dan kelapa sawit pada malam hari untuk menyaksikan secara langsung kegiatan para anggota batalyon 212 itu berlatih perang. Ternyata berat sekali tugas para serdadu ini. Di dalam kebun mereka makan seadanya dari bekal yang ada. Memasak harus hati-hati karena apinya todak boleh besar dan menimbulkan asap yang banyak karena bisa mengakibatkan terlihat oleh musuh. Kasur? Jangan pernah membayangkan mereka tidur di kasur saat latihan. Mereka harus berjaga bergantian dan tidur sebentar saja dengan posisi duduk bagi mereka yang kena giliran istirahat.
Untuk meninggalkan camp dalam hutan saja ternyata ada aturannya. Tidak boleh ada sesuatu yang tertinggal yang bisa dijadikan petunjuk oleh musuh. Kalau ini sampai terjadi, mereka akan kena tindak oleh pelatihnya. Latihan ini harus bisa menggambarkan situasi perang sebenarnya.
Hanya satu jam saja saya bersama mereka dalam hutan, tangan saya sudah pada bentol semua digigit nyamuk. Belum lagi kecapekan karena berdiri terus.
Dalam hati saya bersyukur, untung saat test masuk tentara dulu saya tidak lulus..ha..ha....